Madrid Tak Akan Korbankan Satu Kompetisi Juga

Madrid Tak Akan Korbankan Satu Kompetisi Juga

Madrid Tak Akan Korbankan Satu Kompetisi Juga Real Madrid sendiri dapat dikatakan menghadapi jadwal yang sangat padat. Walau demikian, Carlo Ancelotti kembali tak akan melepaskan salah satu kompetisi tersebut.

Sebagaimana diketahui, Los Blancos sudah bermain setiap tengah pekan sejak kembali dari ajang Piala Dunia di tiga pertandingan berbeda sejauh ini dan masih harus kembali ke Liga Champions. Selepas itu, mereka akan berangkat ke Maroko untuk mengikuti ajang Piala Dunia Klub.

Berbicara menjelang pertandingan Real Madrid dengan Valencia pada hari Kamis malam kemarin, Carlo Ancelotti sendiri menjelaskan bahwa dia tak akan mengorbankan satu pertandingan demi pertandingan lainnya.

Baca Juga: Usai Didaftarkan, Barcelona Umumkan Nomor Baru Gavi

“Kami tidak akan membuang pertandingan karena kami sangat dekat. Kami berada di semifinal Copa del Rey, semifinal Piala Dunia Antarklub, sesi 16 besar Liga Champions. Klub tersebut tidak membuang pertandingan dan kami sendiri tak ingin membuang permainan apa pun.”

Pelatih yang berkebangsaan Italia tersebut juga ingin menegaskan perihal dari tuntutan luar biasa yang diberikan terhadap para pemain akhir-akhir ini.

“Memberi dosis pemain sangat penting sebab kami memiliki kalender yang luar biasa. Di sini tak berhenti karena La Liga ingin memperoleh milik mereka, Federasi menginginkan milik mereka, UEFA menginginkan milik mereka, FIFA ingin melakukan hal mereka,” ucapnya.

“Dan kita tak dapat memiliki hari istirahat. Kami harus berhenti sejenak sebab jika para pemain lelah, semua ini akan berakhir. Sangat menyenangkan memainkan semua pertandingan ini, namun ada batasannya. Kita semua bersama-sama harus melakukan sesuatu untuk menghindari hal tersebut.”

Courtois Katakan Real Madrid Telah Berupaya Untuk Raih Kemenangan

Courtois Katakan Real Madrid Telah Berupaya Untuk Raih Kemenangan

Courtois Katakan Real Madrid Telah Berupaya Untuk Raih Kemenangan Real Madrid sendiri harus bermain dengan skor tanpa gol ketika menjamu Real Sociedad. Kiper Thibaut Courtois sendiri mengatakan sangat kecewa timnya tersebut gagal dalam meraih kemenangan.

Dalam sebuah pertandingan yang berlangsung di Santiago Bernabeu, hari Senin kemarin (30/1)  WIB, Real Madrid memang suskes menciptakan banyak peluang. Namun, tim tuan rumah gagal memanfaatkannya untuk menjadi gol. Courtois menilai bahwa timnya sendiri telah berusaha untuk memenangkan pertandingan.

“Kami juga melakukan cukup banyak untuk menang, kami menciptakan cukup banyak peluang. Mereka juga melakukannya di sesu kedua, namun kami pantas menang secara keseluruhan hari ini. Mengecewakan, namun Real ialah tim yang bagus dan dapat menyebabkan masalah untuk anda. Ini hasil imbang yang sedikit mengecewakan,” ucapnya selepas pertandingan.

Baca Juga: Camavinga Mencoba Respon Hasil Seri Lawan Sociedad

Sementara itu, penjaga gawang berkebangsaan Belgia tersebut tanpa sungkan memuji kinerja dari kiper Sociedad, Alex Remiro yang menggagalkan beberapa kesempatan tim tuan rumah.

“Kiper biasanya memiliki permainan hebat di sini. Remiro merupakan penjaga gawang top dan dia menghasilkan beberapa penyelamatan hebat, terutama yang dilakukan oleh Vini sewaktu dia mencoba untuk melewatinya. Dia punya permainan yang hebat dan sayang sekali kami tak dapat memperoleh sasaran.”

Dengan hasil imbang tersebut, maka Real Madrid harus puas tertahan di peringkat kedua selepas cuma mampu mengumpulkan sebanyak 42 poin atau tertinggal lima poin dari Barcelona.

Lawan tim besutan Carlo Ancelotti berikutnya ialah pertandingan tengah pekan menghadapi Valencia menjelang perjalanan ke Maroko bulan depan untuk Piala Dunia Klub FIFA, melawan Seattle Sounders, Al Ahly atau Auckland City.

Camavinga Mencoba Respon Hasil Seri Lawan Sociedad

Camavinga Mencoba Respon Hasil Seri Lawan Sociedad

Camavinga Mencoba Respon Hasil Seri Lawan Sociedad Real Madrid sendiri harus puas untuk bermain dengan skor tanpa gol ketika melawan Real Sociedad. Menurut Eduardo Camavinga, hasil tersebut tak akan membuat timnya kehilangan rasa dari percaya diri.

Dalam sebuah pertandingan yang berlangsung di Santiago Bernabeu, hari Senin kemarin (30/1)  WIB, Real Sociedad suskes untuk memaksa Madrid untuk bermain dengan skor tanpa gol.

“Ada pertandingan sewaktu kami tak berhasil mencetak gol. Ini musim yang panjang, kami tidak akan kehilangan kepercayaan diri dan kami menantikannya sebab ada sebuah pertandingan lain dalam kurun waktu tiga hari,” ucapnya selepas pertandingan.

Baca Juga: Dembele Dipastikan Cuti Ketika Lawan MU

Sementara itu, Camavinga sendiri bicara dengan keputusan Ancelotti untuk memainkannya pada posisi bek sayap kiri di Piala Dunia. “Saya telah bermain sebagai bek kiri di Piala Dunia. Saya di sini untuk membantu tim dan memberikan segalanya untuk tim tersebut. Saya juga bermain di posisi ini selama 30 menit di akademi Rennes,” ujarnya.

“Musim yang masih panjang, masih banyak pertandingan yang akan datang. Saya tak dapat memberi tahu Anda siapa yang akan menang atau tidak pada tahap tersebut, lima poin bukanlah apa-apa, kita akan lihat apa yang terjadi.” Dengan hasil yang seri tersebut, maka Real Madrid harus puas tertahan di peringkat kedua setelah cuma sanggup untuk mengumpulkan sebanyak 42 poin atau tertinggal lima poin dari Barcelona. Lawan tim besutan Carlo Ancelotti berikutnya ialah sebuah pertandingan tengah pekan menghadapi Valencia. Menjelang perjalanan ke Maroko bulan depan untuk Piala Dunia Klub FIFA, melawan Seattle Sounders, Al Ahly atau Auckland City.

 

Modric Akan Bela krosia Sampai UEFA Nations League

Modric Akan Bela krosia Sampai UEFA Nations League

Modric Akan Bela krosia Sampai UEFA Nations League Selepas Piala Dunia 2022 usai, gelandang Real Madrid yakni Luka Modric memutuskan untuk tetap memperkuat Timnas Kroasia. Setidaknya sampai UEFA Nations League.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Luka Modric sukses dalam mengantarkan Kroasia menempati peringkat ketiga usai mengalahkan Maroko dengan skor akhir 2-1; Gol Kroasia dicetak Jose Gvardiol. Kemudian, Maroko menyamakan kedudukan lewat Achraf Dari. Kroasia sendiri akhirnya memastikan kemenangan lewat Mislav Orsic.

Menyusul berakhirnya waktu Kroasia di Qatar, Modric kembali membicarakan rencananya untuk tetap bersama tim nasional, walau berusia 38 tahun pada tahun 2023 nanti. Tetapi, dia mengaku akan terus memantau pilihannya dalam beberapa bulan mendatang, namun dia berkomitmen untuk bermain di set pertama kualifikasi UEFA Piala Eropa 2024, dan semifinal UEFA Nations League musim panas mendatang.

Baca Juga: Pergi Dari Atletico, Joao Sudah Punya Tim Pilihan

“Ya, ini merupakan pertandingan terakhir saya di Piala Dunia, tetapi saya tak dapat berkata apa-apa lagi,” ucapnya demikian.

“Saya amat senang dengan karir saya untuk Kroasia. Memenangkan dua medali sangat penting, impian saya adalah memenangkan Piala Dunia, tetapi itu belum terjadi.” “Kroasia punya tim yang hebat, dengan masa depan yang sangat bagus, dan kami harus melanjutkannya.”

“Di masa depan, kita akan melihat apa yang terjadi. Setidaknya saya ingin melanjutkan sampai UEFA Nations League, dan kemudian kita akan lihat apa yang terjadi,” lanjutnya.

Tim besutan Zlatko Dalic akan menghadapi Turki dan Wales pada awal 2023 dengan semifinal UEFA Nations League, melawan Belanda, Italia, atau Spanyol pada bulan Juni.

Enrique Menegaskan Penampilan Di Piala Dunia Tak Terlalu Buruk

Enrique Menegaskan Penampilan Di Piala Dunia Tak Terlalu Buruk

Enrique Menegaskan Penampilan Di Piala Dunia Tak Terlalu Buruk Luis Enrique dipecat dari perannya sebagai pelatih Timnas Spanyol, usai kalah dalam adu penalti dari Maroko di Piala Dunia 2022. Menurutnya penampilan timnya tak terlalu buruk

Luis Enrique sendiri dipecat dari perannya sebagai pelatih setelah timnya kalah dalam adu penalti dari Maroko di sesi kedua usai finis kedua di grup mereka di belakang Jepang.

Walau kesal, pelatih sendiri menegaskan ada beberapa sorotan yang dapat diambil dari kampanye mereka. Walaupun mengakui merasa sedih atas kegagalan tersebut.

“Hal buruk perihal pertandingan tersebut adalah bahwa dalam 90 atau 120 anda dapat masuk neraka,” ucap mantan pelatih Barcelona.

“Kami tak punya permainan yang bagus melawan Maroko, namun saya memperoleh gambaran positif dari Piala Dunia dan empat tahun di tim nasional. Saya tenang, saya puas, saya pikir kami berhasil membangkitkan kegembiraan, memberikan keyakinan akan diri para pemain, ini meyakinkan fakta bahwa ada anak laki-laki dan perempuan di hotel untuk melihat para pemain. Sebagai pelatih, tugas saya adalah membuat keputusan dan saya sudah melakukannya.”

Baca Juga: Rabiot Diburu Chelsea, Arsenal, Dan Newcastle United

“Kami sudah mempersiapkan pemain yang sangat bagus selama empat tahun dan saya merasa kami telah kehilangan kesempatan yang sangat bagus dan saya merasa sangat buruk. Sejak hari pertama saya mencoba meyakinkan para pemain bahwa kami memiliki kesempatan. Saya pikir kami sangat bagus kecuali untuk beberapa menit melawan Jepang ketika kami kewalahan dan kemudian kesulitan datang melawan Maroko.”

Pelatih yang kini berusia 52 tahun tersebut mengatakan akan segera kembali melatih di level klub.

“Saya tidak melihat diri saya di Piala Dunia lainnya. Saya melihat diri saya percaya diri membawa klub, saya akan menunggu sampai musim depan kecuali sesuatu yang sangat menarik datang,” lanjutnya.

Timnas Spanyol Dipercayai Akan Jauh Lebih Baik Di Piala Dunia Selanjutnya

Timnas Spanyol Dipercayai Akan Jauh Lebih Baik Di Piala Dunia Selanjutnya Legenda timnas Spanyol yakni Michel Salgado, mempercayai bahwa La Furia Roja sendiri akan menjadi lebih baik di Piala Dunia berikutnya sebab sebagian besar pemain tiangnya masih muda.

Spanyol sendiri telah tersingkir di sesi 16 besar usai kalah adu penalti dari Maroko. Mereka bermain seri tanpa gol selama 120 menit dalam pertandingan yang dimainkan di Stadion Education City, Selasa (6/12) malam lalu WIB.

Ini tentu menjadi arsa kekecewaan mendalam sebab sejak awal turnamen skuat asuhan Luis Enrique telah dikatakan sebagai salah satu kandidat juara usai menghajar Kosta Rika dengan skor akhir 7-0.

Namun demikian, Michel Salgado berupaya untuk menghibur para juniornya. Mantan defender Real Madrid tersebut menggaris bawahi bahwa timnas Spanyol masih punya waktu yang panjang mengingat akan para pemain tiang mereka seperti Gavi, Pedri, dan Ansu Fati, masih berusia sangat muda.

Baca Juga: Fuente Sah Menjadi Pelatih Baru Timnas Spanyol

“Bila kami ingin menang lagi, kami harus berbenah, dan kami harus mulai bekerja dengan yang baru,” ucapnya terhadap Stats Perform. “Saya pikir ini merupakan tim yang dapat meraih jauh lebih baik di Piala Dunia berikutnya.

“Ini adalah tim dengan talenta luar biasa, tidak ada keraguan mengenai hal tersebut. Saya percaya bahwa yang tak bisa kami lakukan pada saat ini dengan menjadi pasrah. Sebaliknya, saya pikir kami harus menjadi positif.

“Kami tidak akan mengubah identitas kami. Spanyol merupakan sebuah negara yang dikenal dengan permainan penguasaan bolanya dan mengendalikan permainan. Yang akan kami lakukan ialah hanya beradaptasi terhadap sepak bola modern.

“Saya pikir ini merupakan saatnya untuk menganalisa bagaimana caranya menjadi jauh lebih efektif dengan hal yang kami punya serta untuk mengurus grup yang dapat saja kembali menjuarai Piala Dunia.”

Fuente Sah Menjadi Pelatih Baru Timnas Spanyol

Fuente Sah Menjadi Pelatih Baru Timnas Spanyol Federasi Sepakbola Spanyol tak perlu untuk menunggu terlalu lama guna menentukan siapa jadi pengganti Luis Enrique. RFEF sendiri umumkan Luis de la Fuente yang akan jadi pelatih Timnas Spanyol berikutnya.

Sebelumnya pada hari Kamis lalu dipastikan bahwa Luis Enrique tidak akan melanjutkan sebagai manajer Spanyol, menyusul tersingkirnya mereka dari Piala Dunia di tangan Maroko. Federasi Sepak Bola Kerajaan Spanyol menyatakan perlunya proyek baru. Luis de la Fuente memenangkan promosi kedua melalui sistem kepelatihan, setelah sebelumnya memimpin tim U-19, dan kini memimpin tim U-21.

Dia memenangkan Piala Eropa tahun 2015 dengan yang pertama dan mengulangi prestasi tersebut pada 2019 dengan tim U-21. Musim panas kemarin dia membawa tim Olimpiade Spanyol meraih medali perak di Tokyo.

Baca Juga: Barcelona Awasi Striker Muda Arsenal

Dia sendiri akan diperkenalkan pada pukul 12:30 CEST pada hari Senin sebagai manajer, walau tak diumumkan berapa lama kontraknya akan bertahan. Pertandingan pertamanya ialah melawan Norwegia dan Skotlandia di fase kualifikasi Piala Eropa pada bulan Maret.

Mantan pemain Athletic tersebut akan menjadi pilihan kontroversial untuk sebagian orang. Di luar kategori pemuda Spanyol, ia punya sedikit pengalaman di sepak bola senior, yang paling dekat dengannya ialah tugas singkatnya di Alaves pada 2011 ketika mereka berada di divisi ketiga. Bekerja untuk kepentingannya adalah hubungan yang ada dengan mayoritas tim, yang sudah dilatih de la Fuente.

Sementara dinyatakan bahwa Spanyol memerlukan suatu proyek baru, de la Fuente lebih dekat dengan Luis Enrique daripada pemain seperti Marcelino Garcia Toral, yang juga dikaitkan dengan posisi tersebut.

Pedri Berharap Dapat Hadapi Messi Di Final Piala Dunia 2022

Pedri Berharap Dapat Hadapi Messi Di Final Piala Dunia 2022 Pedri sendiri mengatakan bahwa dirinya akan sangat bahagia bila timnas Spanyol bertemu dengan Argentina yang diperkuat oleh Lionel Messi di final Piala Dunia 2022.

La Albiceleste berhasil melenggang ke babak perempat final Piala Dunia 2022 usai mengalahkan Australia dengan skor 2-1. Lionel Messi mencetak sebuah gol dalam pertandingan yang merupakan penampilan keseribu dalam kariernya.

Di sisi lain, timnas Spanyol baru akan memainkan pertandingannya di sesi 16 besar pada hari  Selasa (6/12) malam hari ini WIB dengan menghadapi Maroko.

Berbicara terhadap Sport perihal lawan yang ingin dihadapi olehnya di final, sang gelandang Barcelona mengakui ingin bertemu dengan timnas Argentina sebab Messi.

“Timnya Leo Messi, jadi kami dapat bertemu dalam sebuah final hipotetis. Mereka punya banyak pemain bagus. Itu menunjukkan seberapa bagus suasana yang mereka miliki,” ucap Pedri.

Baca Juga: Kroos Masih Tidak Yakin Jerman Dipulangkan Jepang Di Piala Dunia 2022

“Mereka punya sosok pemain terbaik di dunia dan saya pikir pemain terbaik yang pernah saya lihat dalam hidup ialah Leo. Itu merupakan sebuah nilai plus untuk mereka. Anda dapat melihat pada gol yang dicetaknya kontra Australia dan bagaimana dia membuat perbedaan.”

Sementara itu, sang gelandang yang berusia 20 tahun berpotensi akan menghadapi rekan setimnya di Barcelona, Ez Abde, yang dipanggil untuk memperkuat Maroko di Piala Dunia 2022.

“Mereka merupakan lawan yang cukup rumit, terutama secara fisik serta tiba berkat raihan yang positif dan kalian harus menghormati mereka,” katanya.

“Saya belum ada kesempatan untuk berbicara dengan Abde, saya percaya saya akan berbicara kepadanya sebab kami cukup akrab, walaupun memang benar bahwa saya tidak sering berbicara di telepon.

“Dia sering tertawa bersama kami. Maroko ialah sebuah tim yang tak  terlalu dikenal, tapi banyak pemain yang memiliki peluang yang cukup besar.”